
Kondisi Geografis
Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Dilihat dari sejarahnya, Kota Bengkulu merupakan Ibukota Provinsi Bengkulu yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Batas wilayah Kota Bengkulu juga diperbaharui berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2013 tentang Batas Daerah Kota Bengkulu dengan Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2013 tentang Batas Daerah Kota Bengkulu dengan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Kota Bengkulu memiliki luas wilayah yang mencapai 15.197,91 Ha. Secara administrasi, batas wilayah Kota Bengkulu terdiri dari:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu TengahSebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten SelumaSebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu TengahSebelah Barat : Berbatasan dengan Samudera IndonesiaSumber: Pengolahan Data Peta Dengan ArcGIS Tahun 2017
Kota Bengkulu telah mengalami pemekaran wilayah, sebelum pemekaran memiliki 4 kecamatan yaitu Kecamatan Selebar, Gading Cempaka, Teluk Segara dan Muara Bangka Hulu. Pada tahun 2008, wilayah Kota Bengkulu bertambah 5 kecamatan yaitu Kampung Melayu, Ratu Agung, Ratu Samban, Singaran Pati dan Sungai Serut sehingga jumlah Kecamatan Kota Bengkulu menjadi 9 kecamatan dengan wilayah kecamatan di Kota Bengkulu adalah sebagai berikut:
Kecamatan dengan wilayah terluas adalah Kampung Melayu yakni mencapai 4.507,49 Ha atau 29,66 persen dari luas total Kota Bengkulu. Sedangkan Kecamatan dengan luas wilayah terkecil yaitu Kecamatan Teluk Segara yakni sekitar 260,6 Ha atau 1,80 persen dari luas total Kota Bengkulu. Pembagian wilayah berdasarkan kecamatan dan kelurahan dapat dilihat sebagai berikut:
Sumber: BPS Kota Bengkulu (2024)
Letak dan Kondisi Geografis
Secara astronomis Kota Bengkulu terletak di antara garis koordinat 3°45’-3°59’ LS dan 102°14’-102°22’ BT. Sedangkan posisi Kota Bengkulu secara geografis terletak di pesisir barat pulau Sumatera atau Samudera Hindia. Jarak antara ibukota kecamatan dengan Ibukota Kota Bengkulu berkisar antara 1 hingga 13 km. Ibukota kecamatan terjauh adalah Kecamatan Kampung Melayu yaitu Padang Serai yang mencapai 13 km. Jarak paling dekat antara ibukota kecamatan dengan ibukota Kota Bengkulu adalah Ibukota Kecamatan Teluk Segara yaitu Jitra yang hanya berjarak 1,5 km. Secara rinci, jarak antara ibukota kecamatan dengan ibukota kelurahan d Kota Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut:
Sumber: BPS Kota Bengkulu (2024)
Topografi
Sebagian besar bentuk permukaan wilayah Kota Bengkulu relatif datar dengan kelas kemiringan0-15o yaitu seluas 14,4224 Ha (98,42%) dan sebagian kecil 1,58?ri wilayah Kota Bengkulu memiliki kelerengan 15-40% seluas 228 Ha. Wilayah yang relatif datar terutama di wilayah pantai dengan ketinggian berkisar antara 0-10 meter dpl. Sedangkan di bagian timur ketinggian berkisar 25-50 m dpl. Artinya, daerah dengan kemiringan rendah umumnya terletak berbatasan dengan laut sedangkan daerah dengan kemiringan tinggi terletak jauh dari pantai.
Geologi
Wilayah Kota Bengkulu secara umum tersusun oleh endapan/sedimen permukaan (surfifal deposits) berumur kuarter, batuan sedimen dan gunung api (sendimentary and volcanic rocks), serta batuan terobosan berumur tersier. Batuan berumuran tersier dan kuarter didapat dari pembagian umur batuan berdasarkan ilmu geologi. Batuan tersier terbentuk dari 37-38 juta tahun yang lalu dan batuan kuarter terbentuk dari 0,01-1,8 juta tahun yang lalu. Kondisi permukaan wilayah Kota Bengkulu dapat dijelaskan dengan penggunaan urutan stratigrafi. Stratigrafi merupakan studi mengenai sejarah, komposisi, umur relatif, distribusi perlapisan tanah, dan interpretasi lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah Bumi. Urutan stratigrafi dari batuan termuda sampai tertua di Kota Bengkulu adalah sebagai berikut:
a. Undak Aluvium.Merupakan endapan permukaan termuda, berumur holosen kuarter yang tersusun oleh pasir, lanau, lempung dan kerikil yang dibentuk oleh endapan sungai, pantai dan rawa. Batuan holosen kuarter terbentuk dari 0,01juta tahun yang lalu. Persentase luasan endapan adalah 62,8 persen yang tersebar di seluruh Kota Bengkulu, mulai dari bagian utara hingga bagian selatan, namun tidak mencapai batas kota di sebelah timur.
b. Aluvium. Batuan tersebut berumur holosen kuarter yang tersusun oleh bongkah, kerikil, pasir, lanau dan lumpur yang tersebar pada sebagian wilayah Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Sungai Serut dan Kecamatan Singaran Pati termasuk seluruh kawasan Danau Dendam Tak Sudah/DDTS dengan luasan berkisar 15 persen.
c. Endapan Rawa. Endapan permukaan yang berumur holosen kuarter ini tersusun oleh pasir, lanau dan lumpur dengan sisa tumbuhan.Penyebarannya hanya terdapat pada bagian Utara Kecamatan Muara Bangkahulu dan Kecamatan Singaran Pati, dengan luas total sekitar 3 persen.
d. Batu Gamping Terumbu Karang. Endapan permukaan yang berumur plistosen kuarter ini tersusun oleh batu gamping terumbu. Batuan plistosen kuarter terbentuk dari 1,8 juta tahun yang lalu. Penyebarannya sporadis pada beberapa kecamatan, umumnya berbatasan langsung dengan laut, yaitu Kecamatan Kampung Melayu, Kecamatan Ratu Samban, dan Kecamatan Ratu Agung.
e. Formasi Bintuhan. Batuan ini merupakan batuan sendimen dan gunung api yang diduga berumur plistosen kuarter dan tersusun oleh konglomerat aneka bahan, breksi, batu gamping terumbu, batu lempung tufan, berbatu apung, kayu terkesikan. Umumnya terdapat di bagian Timur Kecamatan Muara Bangkahulu.
f. Andesit.Andesit merupakan batuan terobosan, yang diduga berumurpliosen tersier. Penyebarannya di Kota Bengkulu umumnya di Kecamatan Selebar.
Hidrologi
Aspek hidrologi dapat dilihat dari Daerah Aliran Sungai (DAS) yang merupakan wilayah yang berfungsi untuk menampung, mengalirkan air dan membentuk sistem aliran air. Kota Bengkulu merupakan “muara” atau wilayah hilir bagi 4 (empat) DAS, sebagai berikut;
Sumber: BPS Kota Bengkulu (2024)
Sistem jaringan sumber daya air Kota Bengkulu terdiri dari wilayah sungai, danau, dan air permukaan. Sungai-sungai di wilayah Kota Bengkulu termasuk dalam Satuan Wilayah Sungai (SWS) Kanal-Alas-Talo, yang mempunyai 35 sungai dengan luas Daerah Pengaliran Sungai (DPS) sekitar 6.884,3 km2. Beberapa sungai di Kota Bengkulu adalah: Sungai Air Bengkulu, Sungai Air Jenggalu, Sungai Air Riak, Sugai Air Babatan, Sungai Air Betungan, Sungai Air Muara, Sungai Air Riak, Sungai Air Lempuing, dan Sungai Air Sepang yang merupakan Sub DAS Air Bengkulu. Kota Bengkulu memiliki Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) dengan luas genangan sekitar 70 hektar. Berdasarkan data Dari Dinas Pangan dan Pertanian, Danau Dendam Tak Sudah ini merupakan sumber air irigasi denga areal sawah di wilayah Kecamatan Singaran Pati seluas 269 Hektar.
Klimatologi
Iklim Kota Bengkulu sangat dipengaruhi oleh keadaan Iklim Samudera. Jika terjadi tekanan rendah di Samudera Hindia, maka Kota Bengkulu berpotensi mengalami hujan lebat, disertai badai dan petir. Berdasarkan curah hujan rata-rata bulanan di tahun 2023 paling tinggi adalah 355 mm yang terjadi di bulan April. Sementara untuk kondisi suhu relatif stabil, yaitu antara 26°C hingga 28°C.
Sumber: BPS Kota Bengkulu (2024)
Kelembapan udara maksimum di Kota Bengkulu terjadi pada bulan November, sedangkan kelembapan udara minimum terjadi pada bulan Februari dan Mei. Kecepatan angin rata-rata mencapai 6,90 knot pada bulan September, sedangkan lama penyinaran matahari di Kota Bengkulu berkisar antara 3,6 –7,4 persen.
Penggunaan Lahan
Perkembangan dan kemajuan pembangunan mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. Perubahan tersebut dilakukan melalui prosedur administrasi untuk kepentingan pembangunan lahan terbangun dan non-terbangun. Penggunaan lahan pada wilayah Kota Bengkulu dijabarkan sebagai berikut.
Penggunaan Lahan Terbangun
Penggunaan Lahan Non Terbangun
Komposisi antara lahan terbangun dan tidak terbangun hampir sama. Lahan terbangun memiliki luas 52,59 km2 (34,66 persen) dan sisanya merupakan lahan non terbangun, umumnya berupa kebun campuran dan semak belukar. Lahan terbangun dimanfaatkan sebagai lahan perumahan, perdagangan dan perkantoran. Wilayah perumahan tersebar merata di seluruh kecamatan, hanya sebagian kecil pada Kecamatan Kampung Melayu. Wilayah perdagangan dan perkantoran tersebar pada beberapa kecamatan yang secara aksesibilitas berada di pusat kota, yaitu Kecamatan Muara Bangkahulu, Teluk Segara, Ratu Agung, Ratu Samban dan Gading Cempaka dengan luas keseluruhan sekitar 3,19 km2. Lahan non-terbangun merupakan kawasan potensial untuk dikembangkan pada masa mendatang. Jenis penggunaan lahan non-terbangun cukup mendominasi di Kota Bengkulu adalah kebun campuran dengan luas 20,41 km2 dan semak belukar dengan luas 27,28 km2. Kebun campuran dan semak belukar menyebar merata di seluruh kecamatan, kecuali di Teluk Segara dan Ratu Samban.